Gagal Bayar 500 Juta Dolar AS, Eastman Kodak Ungkap Tidak Mampu Lunasi Sebagian Besar Pinjaman

  • admadm
  • News
  • August 14, 2025
  • 0 Comments

Jakarta – Eastman Kodak mengemukakan pembayaran utang tidak bisa dilakukan perusahaan tersebut sebesar US$500 juta atau Rp8,61 triliun kepada para investor. Perusahaan ini berencana mengumpulkan dana dengan menghentikan pembayaran untuk program pensiun

“Kondisi ini menimbulkan keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya,” tulis Kodak.

Juru bicara Kodak mengatakan mereka yakin akan mampu melunasi sebagian besar pinjaman berjangkanya jauh sebelum jatuh tempo. Selain itu mengubah, memperpanjang, atau membiayai kembali sisa utang dan atau kewajiban.

Eastman Kodak Company didirikan pada 1892, namun perusahaan ini sudah dirintis pada 1879 saat George Eastman memperoleh paten pertamanya untuk mesin pelapis pelat. Kemudian, pada 1888 Eastman menjual kamera Kodak pertama seharga US$25.

Saat itu fotografi bukanlah bisnis massal tapi kamera Kodak dirancang untuk membuat fotografi lebih mudah diakses. Eastman menciptakan slogan:

“Anda menekan tombol, kami mengerjakan sisanya,” ucapnya.

Nama Kodak diciptakan spontan oleh Eastman.

“Huruf ‘K’ adalah favorit saya, sepertinya huruf yang kuat dan tajam,” katanya.

Pada 1970-an Eastman Kodak Company melakukan 90% penjualan film dan 85% penjualan kamera di Amerika Serikat. Lagu hit Paul Simon, Kodachrome, menduduki puncak tangga lagu tahun 1973.

Selanjutnya, Kodak memperkenalkan kamera digital pertama pada 1975, tapi gagal, lalu pada 2012, perusahaan ini mengajukan kebangkrutan. Pada saat pengajuan Bab 11, Kodak memiliki 100.000 kreditur dan utang total USD 6,75 miliar.

Pada 2020, Kodak sempat mengalami masa tenang saat Pemerintah Amerika Serikat (AS) menunjuknya untuk bertransformasi menjadi produsen bahan farmasi. Harga saham Kodak pun sempat meroket begitu cepat, tapi mengalami kerugian.

Kodak menyatakan niatnya untuk memperluas lini bisnis berupa memproduksi film dan bahan kimia untuk berbagai bisnis. Langkah ini termasuk industri film, dan melisensikan mereknya untuk berbagai produk konsumen. (adm)

Sumber: detik.com

  • adm

    Related Posts

    Kurangi Kesenjangan Murid dan Guru, Presiden Prabowo Subianto Akan Sebarkan Layar Pintar

    Jakarta – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto melengkapi fasilitas pendidikan di sekolah berupa keberadaan teknologi. “Tahun ini kita akan sebarkan 288.000 layar pintar, smart platform, smart TV, yang akan…

    AS Pantau Ekspor Produk Chip ke China, Alat Ini Sebesar Ponsel

    Jakarta – Amerika Serikat (AS) dikabarkan memasang alat khusus pada pengiriman chip dari negara itu untuk memantau apakah produknya akan diekspor ke China secara ilegal. AS sudah membatasi pengiriman berbagai…

    You Missed

    Kurangi Kesenjangan Murid dan Guru, Presiden Prabowo Subianto Akan Sebarkan Layar Pintar

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 6 views
    Kurangi Kesenjangan Murid dan Guru, Presiden Prabowo Subianto Akan Sebarkan Layar Pintar

    AS Pantau Ekspor Produk Chip ke China, Alat Ini Sebesar Ponsel

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 8 views
    AS Pantau Ekspor Produk Chip ke China, Alat Ini Sebesar Ponsel

    AI Dikhawatir Musnahkan 10 Sampai 20 Persen Manusia, Mesti Ditumbuhkan Sifat Keibuan

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 6 views
    AI Dikhawatir Musnahkan 10 Sampai 20 Persen Manusia, Mesti Ditumbuhkan Sifat Keibuan

    Pemanfaatan AI Mesti Bertanggungjawab, Ini Dilakukan dengan Penggunaan Etika

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 7 views
    Pemanfaatan AI Mesti Bertanggungjawab, Ini Dilakukan dengan Penggunaan Etika

    Tingkatkan Produktivitas Organisasi, Danantara Implementasi AI dari Telkom

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 6 views
    Tingkatkan Produktivitas Organisasi, Danantara Implementasi AI dari Telkom

    Gagal Bayar 500 Juta Dolar AS, Eastman Kodak Ungkap Tidak Mampu Lunasi Sebagian Besar Pinjaman

    • By adm
    • August 14, 2025
    • 8 views
    Gagal Bayar 500 Juta Dolar AS, Eastman Kodak Ungkap Tidak Mampu Lunasi Sebagian Besar Pinjaman