Sutradara film Animasi Merah Putih Respon Dugaan Penggunaan Aset Reallusion Content Store, Masyarakat Diminta Tonton Dulu Sebelum Komentar

  • admadm
  • News
  • August 11, 2025
  • 0 Comments

Jakarta – Eksekutif Produser dan Sutradara film animasi Merah Putih: One for All, Endiarto menanggapi dugaan penggunaan aset animasi luar negeri dari Reallusion Content Store.

Hal yang dimaksud seperti beberapa karakter terlihat mirip dengan aset buatan desainer luar negeri, seperti Jayden karya Junaid Miran, Tommy dari Chihuahua Studios, serta Ned dan Francis yang tersedia di Reallusion.

“Kalau ada kemiripan itu sah saja. Cuma pada awalnya bidang IT, animator kami membikin bukan bermaksud begitu, tapi dia mengeluarkan segala effort-nya,” katanya pada Senin (11/8/2025).

Produksi film animasi dinilai memiliki sejumlah kebebasan style yakni interpretasi dari desain itu lalu diformulasikan dalam bentuk visual.

“Kalaupun itu mendekati dan hampir mirip, kan itu nggak bisa kita harus patok begini begitu lho, karena dunia ini luas,” ujarnya.

Usaha dari tim animator termasuk menyiapkan setting menyerupai alam Indonesia dan pedesaan. Penilaian akhir kepada para penonton film.

“Kalau dibahas, itu kan nggak kelar-kelar. Kami serahkan justifikasi itu dari penonton. Cuma kalau belum menonton secara penuh kan sepertinya tidak fair,” ucapnya.

Endiarto meminta masyarakat menonton dulu film ini sebelum berkomentar dan pihaknya hanya ingin membuat film anak-anak yang sederhana dan mudah dicerna dengan visual yang sederhana juga.

“Awalnya film ini didesain khusus untuk anak-anak. Dengan narasi yang simpel, sederhana dan visualisasi juga yang sederhana jadi tanpa perlu berpikir,” ucapnya.

Aset-aset animasi di Reallusion Content Store dijual dengan harga sekitar US$43,50 atau Rp 700 ribuan per item.

Junaid Miran, desainer karakter 3D asal Pakistan menjual paket aset kartunnya di platform itu dengan nama 3D Stylized Toon Boys.

Karakter-karakter desain Junaid Miran memiliki banyak kemiripan dengan karakter di film Merah Putih: One for All. Aset animasi lain yang disebutkan mirip adalah setting environment 3D yang dijual di Daz3D seperti gudang, hutan, air terjun, jalanan perkotaan. (adm)

Sumber: detik.com

  • adm

    Related Posts

    Kurangi Kesenjangan Murid dan Guru, Presiden Prabowo Subianto Akan Sebarkan Layar Pintar

    Jakarta – Presiden Republik Indonesia (RI), Prabowo Subianto melengkapi fasilitas pendidikan di sekolah berupa keberadaan teknologi. “Tahun ini kita akan sebarkan 288.000 layar pintar, smart platform, smart TV, yang akan…

    AS Pantau Ekspor Produk Chip ke China, Alat Ini Sebesar Ponsel

    Jakarta – Amerika Serikat (AS) dikabarkan memasang alat khusus pada pengiriman chip dari negara itu untuk memantau apakah produknya akan diekspor ke China secara ilegal. AS sudah membatasi pengiriman berbagai…

    You Missed

    Kurangi Kesenjangan Murid dan Guru, Presiden Prabowo Subianto Akan Sebarkan Layar Pintar

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 7 views
    Kurangi Kesenjangan Murid dan Guru, Presiden Prabowo Subianto Akan Sebarkan Layar Pintar

    AS Pantau Ekspor Produk Chip ke China, Alat Ini Sebesar Ponsel

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 9 views
    AS Pantau Ekspor Produk Chip ke China, Alat Ini Sebesar Ponsel

    AI Dikhawatir Musnahkan 10 Sampai 20 Persen Manusia, Mesti Ditumbuhkan Sifat Keibuan

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 7 views
    AI Dikhawatir Musnahkan 10 Sampai 20 Persen Manusia, Mesti Ditumbuhkan Sifat Keibuan

    Pemanfaatan AI Mesti Bertanggungjawab, Ini Dilakukan dengan Penggunaan Etika

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 8 views
    Pemanfaatan AI Mesti Bertanggungjawab, Ini Dilakukan dengan Penggunaan Etika

    Tingkatkan Produktivitas Organisasi, Danantara Implementasi AI dari Telkom

    • By adm
    • August 15, 2025
    • 7 views
    Tingkatkan Produktivitas Organisasi, Danantara Implementasi AI dari Telkom

    Gagal Bayar 500 Juta Dolar AS, Eastman Kodak Ungkap Tidak Mampu Lunasi Sebagian Besar Pinjaman

    • By adm
    • August 14, 2025
    • 8 views
    Gagal Bayar 500 Juta Dolar AS, Eastman Kodak Ungkap Tidak Mampu Lunasi Sebagian Besar Pinjaman