
Jakarta – Meta menghentikan melakukan sejumlah kebijakan seperti sistem pengecekan fakta pihak ketiga, melonggarkan moderasi konten, dan membatalkan batasan konten politik di feed pengguna.
Langkah ini terkait beberapa platform Meta sudah tidak digunakan warganet yang diketahui dari tren pencarian Google yang menunjukkan peningkatan pencarian cara menghapus akun Facebook, Instagram, dan Threads.
Dengan begitu kebijakan tadi berpengaruh bagi penyebaran ujaran kebencian, kekerasan, dan misinformasi. Namun, ini mendukung kebijakan yang diterbitkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump.
Pencarian Google untuk penelusuran sejenis, misalnya ‘cara menghapus semua foto Facebook’, ‘alternatif untuk Facebook’, ‘cara keluar dari Facebook’, ‘cara menghapus akun Thread’, dan ‘cara menghapus akun Instagram tanpa login’ mengalami peningkatan sangat drastis setelah Meta menerapkan kebijakan tersebut.
Bahkan kata kunci ‘cara menghapus Facebook secara permanen’ memperoleh skor maksimal di tingkat ketertarikan tertinggi di Google Trends.
Sebenarnya Meta telah menerapkan kebijakan pengecekan fakta dan moderasi konten misinformasi dan ujaran kekerasan.
Bahkan, dalam dokumen internal Facebook yang bocor terungkap kalau Facebook membiarkan gerakan Stop the Steal yang diinisiasi oleh sekutu Trump. Padahal, Facebook sudah tahu cara mengurangi penyebaran polarisasi politik, teori konspirasi, dan juga ujaran kekerasan.
Selain itu Instagram juga ditinggal banyak para seniman, karena diketahui melatih model artificial intelligence/AI (kecerdasan buatan( menggunakan foto pengguna Instagram dan Facebook.
Hal ini membuat kesal para seniman karena karyanya banyak ditiru oleh model AI Meta. (adm)
Sumber: detik.com